elektronika

elektronika

Minggu, 14 Juni 2015

RESISTOR

Pengertian resistor 

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.


Gambar Resistor tetap



Gambar Variabel Resistor



Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.


Fungsi resistor 
Resistor sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
  1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
  2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
  3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
  4. Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).


Simbol dasar resistor 



Jenis-jenis Resistor


Resistor berdasarkan perbedaan bahan yg biasanya ada di pasaran yakni: Resistor Metal Film; Carbon dan Wirewound. Untuk jenis berdasar perbedaan pengubahan nilai resistansi yaitu: Trimpot dan Potensiometer. Selain dari jenis resistor-resistor tersebut, ada pula Resistor yg nilai resistensi yg dimilikinya akan berganti apabila mengenai sinar yaitu bernama Light Dependent Resistor (LDR).

Kemudian ada yg nilai resistensi dimilikinya akan berubah sesuai dgn suhu yang ada disekitarnya, yaitu bernama Negative Thermal Resistance (NTC).

Bagi resistor dgn jenis metalfilm ataupun karbon, umumnya dipakai sejumlah kode warna untuk menunjukkan jumlah tahanan (resistansi) dr resistor tersebut. 

Sejumlah kode warna tersebut merupakan simbol dari nilai qualitas, angka perkalian dgn multifier / 10, nilai toleransi kesalahan, angka ke-1, dan angka ke-2. Sedangkan dari segi warnyanya, maka kode warna tersebut adalah Perak, Hitam, Emas, Coklat, Putih, Merah, Abu-abu, Orange, Ungu, Hijau, Kuning dan Biru.

Angka 0 melambangkan warna hitam, 
angka 1 melambangkan warna coklat,
angka 2 melambangkan warna merah, 
angka 3 melambangkan warna orange, 
angka 4 melambangkan warna kuning, 
angka 5 melambangkan warna hijau, 
angka 6 melambangkan warna biru, 
angka 7 melambangkan warna ungu,
angka 8 melambangkan warna abu-abu dan 
angka 9 melambangkan warna putih. 
Warna perak dan emas umumnya dipakai buat memperlihatkan nilai toleransinya yaitu perak memiliki nilai toleransi 5%, sedangkan emas memiliki nilai toleransi 10%.

Ada satu metode untuk menghapal kode warna tersebut, yakni dengan cara menghafal singkatanya saja. Hi-tam, Co-klat, M-erah, O-range, K-uning, Hi-jau, Bi-ru, Vi-olet, A-bu abu, Pe-rak, P-utih =>
HiCoMOKHiBiViAPeP.

Tabel kode warna pada resistor 

Cara Menghitung Nilai Resistor

Sekarang kita akan membahas bagaimana cara menghitung nilai hambatan dari jenis resistor film kabon atau resistor film metal, karena dari jenis resistor itulah resistor yang menggunakan pita atau gelang warna
sebagai penanda besar hambantannya, satu resistor bisa mempunyai 4 pita, 5 pita atau 6 pita.

Cara perhitungan hambatan resistor dapat diwakilkan oleh gambar diatas
Terjemahan dari gambar di atas kira-kira sebagai berikut:

Untuk resistor 4 pita, pita ke-1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai digit ke-2, pita ke-3 adalah faktor pengali, dan pita ke-4 adalah nilai toleransi.

Untuk resistor 5 pita, pita ke-1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali, dan pita ke-5 adalah
nilai toleransi.

Untuk resistor 6 pita, pita ke-1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali, pita ke-5 adalah nilai
toleransi, dan pita ke-6 adalah koefisien temperatur.

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus